Selamat datang di " Gokugen.Net " Selain kami menyajikan beberapa seputar informasi yang menarik lainnya,Kami juga menjual beberapa aneka ragam dan macam - macam produk kerajinan yang terbuat dari batu kayu fossil (Petrified Wood Art and Stone Wood Fossil) untuk bangku, meja, wastafel dan aneka ragam macam furniture atau kerajianan kayu fossil lainnya, dan masih banyak jenis dan ragam produk kami lainnya...Untuk informasi lebih lengkap silahkan hubungi kami di mobile / Whatsapp +62812 100 444 53 via email andigokugen@gmail.com atau silahkan kunjungi kami pada kolom sektor " Kayu Fossil " untuk melihat beberapa contoh produk kami lainnya...."

Monday, March 9, 2015

Ini Dia Cara Membedakan Giok Asli dan Tiruan

 BANDA ACEH - Giok sebagai salah satu batu mulia banyak diincar dan digemari. Selain berfungsi sebagai perhiasan dan ornamen, giok juga bermanfaat bagi kesehatan. Namun, itu tidak berlaku untuk giok palsu karena giok tersebut tak lebih dari sekadar aksesori saja. Maka diperlukan cara praktis untuk bisa membedakan mana giok yang asli, mana pula yang tiruan.

“Cara yang paling mudah untuk mengetahui asli tidaknya giok bisa dilihat dari warna dan teksturnya,” terang Kepala Seksi Pengawasan dan Pembinaan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Aceh, Sugeng Jarot yang dikonfirmasi Serambi, Selasa (8/4) siang sebagai tindak lanjut dari laporan eksklusif Serambi berjudul Berburu Giok di Singgah Mata.

Menurut Sugeng, giok asli indeks warnanya kuat dan tidak berubah warna baik di bawah matahari maupun di dalam ruangan. Teksturnya halus dan padu. “Kilaunya bahkan bisa bertahan hingga sepuluh tahunan. Tapi giok palsu sebaliknya,” ujar Sugeng. 
Ia tambahkan, warna giok palsu saat di bawah sinar matahari terlihat hijau, tapi jika di bawah sinar dalam ruangan berubah menjadi hijau gelap ataupun hitam. Teksturnya kurang padu dan kilaunya memudar dalam tempo dua tahunan.

Sementara dari segi harga, kata Sugeng, juga jauh berbeda. Giokasli kelas perhiasan dilepas mulai harga Rp 200.000, sementara giok palsu cukup Rp 50 ribuan saja sudah dapat. Sedangkan untuk giok ornamen Sugeng tidak menemukan barang tiruannya beredar.

Giok asli, kata Sugeng, banyak dipasarkan melalui online, meskipun tak mempunyai sertifikat keaslian. Namun, giok Aceh mendapat kepercayaan dari para pembeli. Sedangkan giok imitasi atau tiruan kebanyakan dijual di pasar tradisional atau dijajakan oleh pedagang keliling.
Giol palsu ini, lanjut Sugeng, umumnya dipasok dari Medan dan Malaysia, sementara kalau giok asal Aceh tidak ada yang palsu karena warga Aceh yang bergelut di bisnis ini tidak mau terima yang palsu lantaran ongkos tempahnya lebih mahal daripada harga jual.
Diakuinya bahwa memang banyak warga yang tidak bisa membedakan antara giok asli dengan yang palsu, sehingga mereka tertipu. Jadi, giok palsu itu mereka miliki bukan karena mereka suka giok tiruan, melainkan karena biasanya tertipu. “Sementara harga jual kembali giok asli tidak ada standar karena kebanyakan orang membelinya untuk koleksi pribadi guna dipakai sehari-hari,” paparnya.

Di sisi lain, Sugeng mengimbau warga yang menemukan giok agar melapor ke pihak pemerintah karena itu merupakan kekayaan negara. Kekayaan tersebut merupakan milik bersama dan bisa dipergunakan secara bersama melalui koperasi dengan membangun industri rumah tangga. Sebaliknya, aksi penyelundupan bahan baku berupa batu alam, termasuk giok, jelas mengurangi nilai tambah dan merugikan negara. (nr)

Sumber :

Google Image

1 comment:

  1. assalmmualaikum.............maaf Gan apa benar ? ada jg cara membedakan batu giok dengan cara membakarnya...........ketika batu giok asli bila d bakar batu giok akan tetap dingin tapi kalau batu giok palsu akan panas setelah di bakar.........saya mohon Gan minta jawabannya ?

    ReplyDelete