Ikan Nila |
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
Untuk Memancing ikan nila sungguh sangat beragam berikut adalah beberapa rekomendasi memancing ikan nila menggunakan umpan :
1. Lumut.
Lumut |
Berbagai
species lumut bisa digunakan termasuk lumut sungai dan lumut sawah. Kedua jenis
lumut tadi berbentuk seperti rambut dengan warna hijau gelap. Sering ditemukan
di air parit yang mengalir atau genangan air di sawah. Bila Anda menggunakan
lumut jenis ini dijamin ikan Nila alam akan menyambarnya dari ikan Nila ukuran
2 jari sampai ikan Nila babon. Jenis lumut lain yang bisa digunakan sebagai
umpan ikan Nila liar di alam terutama Nila ukuran besar adalah lumut tambak.
Memiliki tekstur kasar dengan warna hijau cerah. Sebelum digunakan biasanya
ditaburkan sedikit garam agar teksturnya lebih lembut. Karakteristik ikan Nila
liar utamanya jenis babon ketika menyambar lumut akan menggerakkan pelampung
namun lembut malah hampir-hampir tidak terasa sebab cara makan ikan ini dengan
menyedot umpan.
2.
Cacing.
Cacing tanah |
Cacing Merah |
Jenis
cacing favorit ikan Nila liar yakni cacing merah, ataupun cacing yang berdiam
dalam batang pisang busuk. Umpan berupa cacing biasanya kerap putus sehingga
Anda akan kerap memasang umpan.
3.
Rebon.
Udang Rebon |
Udang di matakail pancing |
Adalah
udang ukuran kecil yang pemasangannya ke mata kail cukup dengan ditancapkan
pada tubuh udang dekat ekor. Jangan sampai mengenai urat punggung supaya tetap
hidup. Boleh juga memasang 2 hingga 3 udang rebon. Udang rebon dan jenis udang
lain akan mampu bertahan hidup cukup lama bila ditempatkan dalam wadah gelap
dan sejuk. Jika dibutuhkan buatlah wadah yang mempunyai banyak celah dengan
tutup rapat, kemudian benamkan ke dalam perairan dekat dengan spot mancing.
4.
Kroto.
Kroto |
Umpan
ikan Nila liar favorit terakhir adalah kroto. Gunakan kroto segar dengan bau
khasnya yang agak kecut. Kecuali itu ciri lain adalah masih terikut semut
rangrang hidup. Butirannya pun tampak padat dan berisi.
kotro untuk umpan ikan nila |
Istilah
“kroto” mengacu pada telur yang dihasilkan oleh semut, terutama semut rangrang
(Oecophylla smaragdina). Kata
“kroto” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang kemudian menjadi populer di tanah
air. Komponen yang terdapat di dalam telur semut ini terdiri atas larva dan
pupa.
Tampilan
fisik kroto sekilas mirip dengan butiran nasi, yakni berbentuk lonjong dan
berwarna putih. Ukuran sebutir kroto besar sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm.
Adapun panjang kroto kecil sekitar 5—6 mm dengan diameter 2 mm. Kroto berukuran
besar biasanya akan menjadi calon ratu semut dan diproduksi sekitar bulan
September hingga Januari. Sementara itu, kroto berukuran sedang (kroto halus)
akan menjadi calon semut betina, semut prajurit, atau semut pekerja.
Jadi sebelum kita memancing alakah baiknya kita tentukan dulu umpan apa yang akan kita gunakan, supaya nanti mendapatkan hasil yang memuasakan. selamat mencoba dan semoga berhasil.
*dari berbagai sumber
nice information https://goo.gl/KxQHnC
ReplyDelete