Kram adalah pengerutan pada otot, yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri. Kram bisa sembuh dengan sendirinya selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung dari kontraksi tersebut, dan kram dapat terjadi pada otot rangka atau otot polos.
Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram.
Golongan obat ini antara lain adalah: diuretik, nifedipine, cimetidine,
salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine,
phenothiazines, dan nicotinic acid.
Penyebab kram otot terjadi karena masalah atau kondisi lainnya,
misalnya :
- Dehidrasi
- Kurangnya
elektrolit tubuh seperti Kalsium (Ca) dan Kalium (K)
- Cedera
akibat olahraga
- Kelelahan
pada otot (penggunaan otot secara berlebihan)
- Kehamilan,
terutama pada trimester akhir
- Kelenjar
tiroid yang kurang aktif
- Penyempitan
arteri kaki yang menghambat sirkulasi
- Gangguan
saraf
- Sirosis
hati
- Penumpukan
asam laktat (hasil metabolisme di otot)
- Terganggunya
oksigenisasi jaringan otot
- Terganggunya
sirkulasi darah ke jaringan otot
Faktor Penyebab Kram pada kaki :
- Otot
yang kelelahan
- Penggunaan
otot kaki yang berlebihan
- Kurangnya
cairan elektrolit tubuh yang keluar melalui keringat
- Penumpukan
asam laktat ( hasil metabolisme di otot )
- Terganggunya
oksigenasi jaringan otot
- Terganggunya
sirkulasi darah ke jaringan otot
Apa yang harus dilakukan bila tiba-tiba mengalami kram pada kaki :
- Cari
tempat duduk / tempat bersandar
- Lepaskan
alas kaki / sepatu
- Angkat
telapak kaki yg sakit ke atas pangkuan
- Jangan membungkuk, karena posisi membungkuk bisa
menekan daerah perut
- Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan
kram : bila kram menyebabkan jemari kaki dalam keadaan menguncup, gunakan
tangan anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki kearah atas hingga
membuka kembali.
- Bila
kram telah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah kembali lancar.
Serangan kram akan
menyebabkan kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah berlawanan
dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali memanjang, namun harus
dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara paksa / tiba-tiba dapat
berisiko merobek serabut otot itu.
Beberapa cara yang harus dilakukan apabila mengalami kram pada betis :
- Segera duduk atau bersandar pada dinding
- Secara perlahan, luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan
- Jika lutut telah kembali lurus, pijat betis untuk melancarkan peredaran darah
- Lakukan peregangan kaki termasuk telapak kaki
- Meski kram sudah mereda, istirahat dulu beberapa menit sebelum kembali beraktifitas
Apa
yang harus kita lakukan untuk mencegah kram terjadi pada tubuh kita :
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan cara banyak minum. Minum setidaknya 6-8 gelas sehari, termasuk 1 gelas sebelum tidur. Juga perbanyak minum sebelum, selama dan sesudah olah raga.
- Konsumsi makanan yang kaya kalsium, potasium dan magnesium. Oya, 1-2 pisang sehari dapat mencukupi kebutuhan potasium kita.
- Bila sering mengalami kram betis saat tidur, maka perlu melakukan pelemasan otot betis sebelum tidur, tidur dengan posisi yang mencegah otot betis tertekan, usahakan agar jari-jari & telapak kaki tidak menghadap ke bawah saat tidur
- Hindari menggunakan alas kaki dengan hak tinggi, jika terpaksa menggunakan hak tinggi dalam waktu lama, sesekali lepaskan agar jari kaki mempunyai kesempatan untuk beristirahat
- Pilih sepatu yang tak terlalu ketat di bagian ujungnya, agar jari-jari kaki tidak terlalu tertekan saat melangkah & mengakibatkan kurang lancarnya peredaran darah
- Lakukan olah raga jari kaki yaitu dengan menggerak-gerakkan jari kaki sambil berdiri / duduk. santai
- Sering merendam kaki / jari-jari kaki di air hangat dan memijatnya agar aliran darah lancar.
Demikian yang saya dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semuanya.
Sumber :
- Artikel “Pencegahan kram pada kaki” ditulis oleh dr. Dewi Susilowati pada Radar Pekalongan Edisi 19 November 2012.
- Wikipedia. Google Image
No comments:
Post a Comment