Saat ini motor injeksi semakin banyak yang beredar, ini dapat dilihat dari penjualan motor injeksi yang semakin lama semakin naik. Hal ini juga didukung oleh pabrikan yang semakin banyak memproduksi dan mensosialisasikan motor injeksi. Pada perubahan teknologi ini tentu ada banyak kendala, terutama dalam pemahaman pada sistem injeksi itu sendiri. Ada yang bilang motor injeksi itu adalah motor yang ribet dan banyak perawatan, hal ini tentu tidak sesuai dengan kenyataan bahwa sebenarnya motor injeksi itu dibuat untuk memudahkan pengguna. Karena semua sistem sudah computerized, tidak perlu setting secara manual. Implikasinya adalah biaya perawatan yang murah, dan kemudahan dalam menservis. Tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengguna motor injeksi ini antara lain.
Pertama adalah pada saat awal menstarter mesin,pada motor injeksi ada tanda ECU itu merupakan lampu indikator bila ada part injeksi yang bermasalah. Jangan langsung menstarter motor anda ketika kunci kontak dihidupkan, sebaiknya menunggu lampu indikator itu padam baru boleh untuk menstarter mesin. Karena seperti komputer biasa ECU harus Booting terlebih dahulu sebelum nyala, fungsinya adalah ECU perlu mengumpulkan data-data sebelum mesin dinyalakan.
Seteleh mesin nyala biasakan untuk memanaskan mesin sekitar 3 menit, apalagi dengan adanya fitur autochoke yang memastikan mesin menyala setelah distarter. Atau tunggu putaran mesin menjadi stationer normal. Fungsinya seperti motor berkarbu yaitu mensirkulasikan oli ke seluruh mesin.
Sebaiknya tidak selalu meninggalkan tangki bensin pada posisi low atau sedikit. Karena pompa bensin selalu bekerja walau bensin telah habis. Apalagi dengan posisi bensin benar-benar habis, pompa tetap akan bekerja dan tentunya akan bekerja lebih berat.
Perhatikan indikator ECU, bila setelah kontak di on ECU menyala kemudian mati kemudia lampu ECU kembali nyala. Ada indikasi ada kerusakan pada sistem injeksi atau pada sensor-sensor, kedipan lampu ECU ini mempunyai makna yang berbeda-beda sesua dengan panjang dan pendek kedipan lampu tersebut.
Terakhir adalah untuk motor yang mempunyai lean angle sensor, yaitu sensor yang bertugas mematikan bensin saat motor jatuh, dengan catatan bila motor derajad kemiringannya minimal 65 derajat. Bila motor jatuh, lebih baik jangan langsung distarter karena percuma saja, disaat itu lean angle sensor sedang bekerja. Untuk kembali menghidupkan motor harus dengan mematikan terlebih dahulu mesin, baru dinyalakan kembali.
info by : http://bahasotomotif.com/2012/07/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-pada-motor-dengan-sistem-injeksi/
No comments:
Post a Comment